IMAKAHI SUKSES SELENGGARAKAN KONGRES MAHASISWA KEDOKTERAN HEWAN DUNIA
International Veterinary Students Association atau biasa disingkat IVSA adalah organisasi mahasiswa kedokteran hewan internasional terbesar di dunia yang memiliki lebih dari 30.000 member aktif dari puluhan chapter yang dimilikinya. Setiap tahunnya IVSA memiliki agenda rutin yaitu IVSA Congress dimana menjadi forum untuk membicarakan dan mendiskusikan mengenai kelanjutan organisasi ke depannya serta mengevaluasi kinerja-kinerja yang telah dilakukan pada kepengurusan periode sebelumnya. Selain itu juga untuk memilih kepengurusan dari IVSA untuk satu periode ke depannya. Dan tentunya untuk bertemu dengan kolega sesama calon dokter hewan yang berasal dari berbagai negara di dunia.
Tahun ini, untuk ke-63 kalinya dimana IVSA menyelenggarakan kongresnya, dan menjadi suatu kehormatan dimana Indonesia dipilih untuk menjadi tuan rumah acara penting tahunan mahasiswa kedokteran hewan dunia. IVSA Chapter Indonesia atau yang dikenal sebagai Ikatan Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia / IMAKAHI telah mempersiapkan acara ini dengan sangat matang dengan kurun waktu tidak kurang dari satu setengah tahun persiapan. Organizing Committee (OC) dari acara ini berjumlah 10 orang yang diketuai oleh Zulfikar Basrul dari Universitas Hasanuddin, Makassar.
Tidak kurang dari 180 delegasi dari 30 negara berbeda terlibat di dalam kongres ini. Jumlah ini menjadikan kongres di Indonesia ini menjadi kongres terbesar yang pernah diselenggarakan oleh IVSA. Untuk tahun ini, OC mengambil tema “Save Animals, World in Peace” yang diambil dari banyaknya perdagangan satwa liar secara ilegal dan perusakan habitat satwa yang semakin memprihatinkan sehingga menyebabkan berkurangnya populasi satwa. Di sisi lain, Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan alamnya diantaranya keanekaragaman satwa liarnya. OC disini mencoba untuk mengajak kawan-kawan dari berbagai negara untuk lebih mencintai dan menjaga keberadaan satwa liar di alam.
Event akbar ini diselenggarakan dari tanggal 29 Juli hingga 8 Agustus 2014 berpusat pada tiga kota besar, yaitu Jakarta, Bogor dan Jogyakarta dan dilanjutkan dengan Post Congress hingga tanggal 13 Agustus 2014 yang bertempat di Bali.
29 Juli 2014
The 63rd IVSA Congress Indonesia dimulai dengan penyambutan delegasi-delegasi di FaveHotel LTC Glodok, Jakarta. OC yang dibantu dengan Local Comittee (LC) dari teman-teman FKH IPB cukup antusias untuk menerima ratusan delagasi yang terbagi menjadi 3 gelombang penjemputan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng. Setelah itu, para delegasi dijamu makan malam bersama oleh OC dan LC.
30 Juli 2014
Pada keesokan harinya, Opening Ceremony dilakukan di Ballroom FaveHotel LTC Glodok dengan diawali dengan sambutan dari President OC, Zulfikar Basrul, dilanjutkan oleh sambutan Ketua IMAKAHI, Galih Bagus Soeprapto serta President IVSA Pim Polak. Drh. Wiwiek Bagja yang tidak lain adalah ketua umum dari Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PB PDHI) juga memberikan sambutan serta dengan resmi membuka acara ini. Sebagai sambutan, OC memberikan suguhan tarian tradisional dan menyanyikan lagu daerah dari Indonesia yaitu Manuk Dadali yang berarti Garuda sesuai dengan hastag yang mereka gunakan, #GoGaruda yang berarti ‘Ayo, Garuda! (Ayo, Indonesia!)’
Setelah opening ceremony, para peserta diberikan lecture oleh Hill’s yang tak lain adalah official diamond sponsor dari IVSA. Lecture ini berisikan tentang berbagai produk Hill’s yang sangat bermanfaat bagi konsumsi dan kesehatan hewan piaraan serta beberapa penyakit yang sering menjangkit hewan piaraan seperti anjing dan kucing. Diakhir lecture Hill’s memberikan kuis yang berhadiah scholarship untuk menhadiri SAVMA Symposium di Amerika bagi juara pertama. Dan, juara pertama dari kuis tersebut adalah Afdi Pratama dari FKH IPB. Selamat.
Setelah mendapatkan berbagai macam informasi baru dari Hill’s, para delegasi diajak untuk menikmati suasana khas Indonesia di daerah kota tua Jakarta. Para delegasi sangat antusias untuk melihat koleksi dari museum yang ada di kawasan ini seperti musium wayang dan musium kesenian. Selain menyaksikan koleksi-koleksi yang dimiliki oleh museum tersebut, delegasi juga berjalan-jalan menyaksikan berbagai pertunjukan rakyat yang ada di sekitaran kota tua Jakarta. Bahkan, beberapa delegasi menjadi selebriti dadakan karena banyak warga lokal yang mengajak untuk berfoto bersama.
Di malam harinya, para delegasi menghadiri acara cultural night dimana setiap negara diberikan stand yang berisikan berbagai macam makanan dan pernak-pernik khas negaranya masing-masing, dan tentunya menggunakan pakaian khas negara masing-masing. Suasana menjadi begitu akrab ketika para delegasi berdansa bersama dan saling mencicipi makanan serta berfoto dengan pakaian khas negara masing-masing.
31 Juli 2014
Pada hari ini, para delegasi sejak pagi meninggalkan hotel untuk menuju ke kampus IPB untuk melakukan beberapa kegiatan. Diawali dengan mengunjungi stable kuda dan kandang beberapa hewan seperti sapi dan domba, para delegasi disuguhkan penampilan “horse jump” dan juga dijelaskan mengenai manajemen pemeliharaan kuda oleh kawan-kawan dari Unit Rehabilitasi Reproduksi (URR) FKH IPB.
29 Juli 2014
The 63rd IVSA Congress Indonesia dimulai dengan penyambutan delegasi-delegasi di FaveHotel LTC Glodok, Jakarta. OC yang dibantu dengan Local Comittee (LC) dari teman-teman FKH IPB cukup antusias untuk menerima ratusan delagasi yang terbagi menjadi 3 gelombang penjemputan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng. Setelah itu, para delegasi dijamu makan malam bersama oleh OC dan LC.
30 Juli 2014
Pada keesokan harinya, Opening Ceremony dilakukan di Ballroom FaveHotel LTC Glodok dengan diawali dengan sambutan dari President OC, Zulfikar Basrul, dilanjutkan oleh sambutan Ketua IMAKAHI, Galih Bagus Soeprapto serta President IVSA Pim Polak. Drh. Wiwiek Bagja yang tidak lain adalah ketua umum dari Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PB PDHI) juga memberikan sambutan serta dengan resmi membuka acara ini. Sebagai sambutan, OC memberikan suguhan tarian tradisional dan menyanyikan lagu daerah dari Indonesia yaitu Manuk Dadali yang berarti Garuda sesuai dengan hastag yang mereka gunakan, #GoGaruda yang berarti ‘Ayo, Garuda! (Ayo, Indonesia!)’
Di malam harinya, para delegasi menghadiri acara cultural night dimana setiap negara diberikan stand yang berisikan berbagai macam makanan dan pernak-pernik khas negaranya masing-masing, dan tentunya menggunakan pakaian khas negara masing-masing. Suasana menjadi begitu akrab ketika para delegasi berdansa bersama dan saling mencicipi makanan serta berfoto dengan pakaian khas negara masing-masing.
Lalu berikutnya delegasi mengunjungi kampus FKH IPB untuk campus tour di salah satu FKH tertua di Indonesia ini sekaligus menyantap makan siang yang sudah disediakan oleh LC dengan menu khas Indonesia. Setelah itu, delegasi diarahkan untuk menuju ke gedung Andi Hakim Nasution untuk melakukan General Assembly (GA) yang menjadi agenda utama dalam kongres ini. Para delegasi diharuskan duduk sesuai dengan negara masing-masing agar memudahkan komunikasi antar delegasi dalam mengambil beberapa keputusan. Pada GA kali ini, dibahas beberapa hasil kinerja Executive Comittee (EXCO) periode sebelumnya dan juga dalam GA kali ini ada presentasi dari perwakilan International Federation of Medical Students Association (IFMSA) mengenai profil dari IFMSA sendiri yang telah bersepakat untuk bekerja sama dengan IVSA terutama dibidang one health. Selain itu, EXCO juga menyampaikan beberapa poin hasil dari kerja sama dengan beberapa lembaga seperti FAO (Food and Agricultural Organization), organisasi PBB dibidang pangan.
Setelah serangkaian agenda pada GA yang cukup padat dan menguras otak, delegasi kembali ke hotel untuk bersiap diri pada acara “Disney and Hollywood Costum Party”. Pesta kali ini sangat seru! Para delegasi tampil all out dengan kostum yang sudah mereka siapkan jauh-jauh hari dari negaranya masing-masing. Ada yang menjadi iron man, mario bross, star wars, hingga robin hood. Dalam pesta ini, para delagasi berdansa dan menari bersama-sama hingga larut malam.
1 Agustus 2014
Pukul 6 pagi delegasi sudah berkumpul di lobby hotel untuk berangkat menuju Cisarua, Bogor tepatnya di Taman Safari Indonesia I untuk mengikuti beberapa agenda. Namun, hanya telat beberapa menit saja, pintu keluar tol Ciawi sudah ditutup karena sistem buka tutup akibat banyaknya kendaraan yang melalui jalur Cisarua-Ciawi. Lebih dari satu jam rombongan menunggu di dalam bus yang sama sekali tidak bergerak. Bosan menunggu, beberapa delegasi mencari udara di luar. Ada yang pergi ke toilet dadakan yang dibuat oleh warga karena tidak ada toilet umum di sekitar. Ada juga yang berfoto ria di pinggir jalan tol Jagorawi ini, menurut mereka kejadian ini unik, disaat macet total banyak masyarakat yang memilih duduk-duduk santai dan bermain di pinggiran jalan tol.
Sesampainya di Taman Safari, para peserta langsung disuguhkan oleh workshop yang diisi oleh salah satu staff dokter hewan di Taman Safari yaitu drh. Bongot mengenai usaha pelestarian Harimau Sumatera di Indonesia. Beliau menjelaskan beberapa metode yang digunakan dalam teknik konservasi ini, baik itu secara insitu maupun eksitu. Delegasi cukup antusias dalam workshop kali ini, terbukti dengan banyaknya yang mengajukan pertanyaan saat forum diskusi dibuka.
Setelah itu, delegasi diberi kesempatan untuk ikut tur keliling Taman Safari melihat koleksi satwa-satwa yang dimiliki oleh Taman Safari menggunakan bus. Para delegasi cukup kagum dengan banyaknya koleksi yang dimiliki dan juga penataan kandang yang sangat baik dengan konsep satwa dilepas liarkan di alamnya. Bagi beberapa delegasi, ini adalah untuk pertama kalinya mereka melihat binatang-binatang yang sangat terkenal di Indonesia, seperti Orang Utan, Kasuari, bahkan Harimau Sumatera.
Acara berikutnya adalah gathering bersama sambil menyantap makan malam yang dilanjutkan dengan GA di ballroom Taman Safari. GA ini bisa dikatakan adalah yang terlama karena memakan waktu hingga pukul 12 malam, namun karena GA adalah main agenda pada kongres ini, sehingga selelah apapun delegasi harus tetap memberikan energi dan pikirannya pada GA ini.
2 Agustus 2014
Sejak pagi, para delegasi sudah bergegas meninggalkan Taman Safari menuju Cimory untuk menjalani beberapa aktivitas. Sesampai di Cimory, delegasi disuguhkan dengan film mengenai company profile dari Cimory dan proses pengolahan produk-produk Cimory. Setelahnya, delegasi diarahkan menuju ke farm kecil di belakang rumah makan Cimory untuk belajar mengenai manajemen yang diterapkan oleh Cimory untuk menghasilkan susu yang berkualitas. Selain itu, delegasi juga diberi kesempatan untuk mencoba memerah susu dari puting sapi secara manual. Tidak sampai disitu, delegasi juga diajarkan cara membuat milk shake ala Cimory. Kali ini President IVSA Pim Polak harus beradu ketangkasan dalam membuat es krim dari susu sapi Fristian Holstein ini dengan Jimmy Bost dari UK dan Bit Na dari Korea Selatan. Setelah serangkaian kegiatan yang dilakukan di Cimory, delegasi diberikan kenang-kenangan berupa free produk susu khas Cimory.
Berangkat dari Cisarua, rombongan langsung menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta untuk menuju Yogyakarta. Karena jumlahnya yang banyak, rombongan dibagi menjadi tiga gelombang pemberangkatan menuju Yogyakarta. Mengingat pentingnya acara ini, pramugari di pesawatpun sampai memberikan pesan khusus yang ditujukan kepada para delegasi mengikuti acara kongres di Yogyakarta ini. Sesampainya di Yogyakarta, para delegasi menginap di hotel Sahid Rich Yogyakarta.
3 Agustus 2014
Awal pagi ini diawali dengan kegiatan optional visiting, terdapat empat kegiatan di tempat berbeda yang disediakan oleh OC dan LC dimana delegasi dipersilahkan untuk memilih salah satunya sesuai dengan interest masing-masing. Kegiatan yang ditawarkan adalah; Rafting di sungai Elo Magelang; Lava Tour di gunung Merapi; Cave Tubing di Goa Pindul; serta kunjungan ke Museum Vredeburg di kota Yogyakarta.
Siang hari setelah berbagai kegiatan yang dilalui oleh para delegasi, kali ini acara dilanjutkan di kampus FKH UGM. Jajaran dekanat dari FKH UGM menyambut kehadiran para delegasi dengan memberikan pidato sambutan, diantaranya yang hadir adalah Dekan FKH UGM Dr. Drh. Joko Prastowo, Wakil Dekan Prof. drh Siti Isrina Oktavia Salasia, Prof. drh Pudji Astuti, dan Dr. Drh Soedarmanto Indarjulianto, serta hadir juga Prof. drh. Aris Junaidi dan Dr. Drh. Prabowo Respatyo Caturroso. Dalam sambutannya, Dekan FKH UGM mengucapkan selamat datang kepada seluruh delegasi di kota Yogyakarta. Menurutnya, event seperti ini sangat bagus untuk menjalin hubungan antar sesama kolega mahasiswa kedokteran hewan seluruh dunia, dan beliau juga berpesan agar senantiasa menjaga hubungan antar delegasi setelah kongres ini usai.
Acara dilanjutkan dengan Faculty Tour, para delegasi dibagi menjadi beberapa kelompok untuk keliling melihat fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh kampus FKH UGM. Beberapa laboratorium seperti anatomi, biokimia, dan lainnya pun memberikan sedikit penjelasan mengenai bagaimana pembelajaran yang dilakukan di kampus. Beberapa delegasi cukup kagum dengan suasana kampus yang menurut mereka sangat sejuk dan nyaman untuk proses belajar ini.
Setelah Faculty Tour, delegasi bergegas menuju ruang auditorium FKH UGM untuk menjalani GA ke-4 ini. GA dilakukan hingga pukul 7 malam dan dilanjutkan dengan dinner bersama dan kembali ke hotel. Sesampainya di hotel, para delegasi menjalani acara International Stand. Acara ini adalah acara dimana setiap negara diberikan masing-masing stand dan disana mereka dipersilahkan untuk memberikan informasi sebanyak-banyaknya mengenai universitas atau sekoah veterinary di negara mereka. Berbagai macam cara mereka gunakan untuk memberikan informasi, seperti membagi-bagikan brosur, memutar video profil tentang kampus mereka hingga membagi-bagikan souvenir.
4 Agustus 2014
Pagi hari setelah breakfast langsung dilanjutkan dengan lecture mengenai “Poultry Disease” yang disampaikan oleh Prof. drh. Charles Rangga Tabbu. Pagi itu terasa spesial karena ternyata Prof. Charles hari itu sedang berulang tahun. OC dan LC membawakan kue ulang tahun dan menyanyikan lagu Happy Birthday yang diikuti oleh seluruh delegasi yang hadir. Lecture berikutnya disampaikan oleh Prof. Dr. Drh. Pudji Astuti mengenai Primata. Beliau memberikan banyak informasi mengenai primata khususnya yang berada di kawasan Asia Tenggara. Delegasi terlihat cukup antusias mengenai materi ini karena memang Indonesia dikenal dengan banyaknya Primata, dan sebuah kesempatan emas bagi mereka karena bertemu dengan salah satu pakar Primata di Indonesia.
Kenyang mendapatkan materi, para delegasi lalu diajak ke Luwes Batik Factory, yaitu suatu tempat pembuatan batik untuk mengikuti workshop tentang bagaimana caranya membuat batik dan juga berbelanja batik. Masing-masing delegasi diberikan selembar kain yang sudah diberikan gambar dasar beberapa motif batik, lalu diberi kesempatan untuk membatik sendiri sesuai dengan keahliannya. Kain yang sudah mereka batik sendiri itu langsung diwarnai dan dikeringkan lalu dibagikan ke masing-masing delegasi untuk menjadi kenang-kenangan.
Tidak hanya sampai disitu, setelah serangkaian kegiatan, ternyata hari itu masih ada acara yang cukup menguras tenaga, yaitu “Bule Advanture Race”. Permainan ini dilakukan di halaman kampus FKH UGM, terdiri dari 8 pos yang harus dilalui oleh para delegasi yang telah terbagi menjadi beberapa grup. Para delegasi beradu kemampuan dari mulai pelajaran seperti anatomi, parasit, membedah hingga adu ketangkasan dan kreativitas seperti menyanyi dengan mulut yang terisi penuh biskuit hingga lomba memasukkan bola dengan terong.
Setelah lelah bertanding, para delegasi langsung menuju tempat makan untuk menyantap makan malam dan setelah itu kembali ke hotel. Namun, sekembalinya ke hotel masih ada beberapa kegiatan lagi yang harus dijalani. Para delegasi diberikan workshop oleh EXCO dari IVSA. Ada beberapa grup diskusi yang dibuat, seperti Leadership, Fundraising, One Health, Animal Welfare, hingga bagaimana mengelola alumni yang berkesinambungan. Delegasi diberi kebebasan untuk memilih workshop mana yang mereka tertarik.
Acara terakhir pada malam itu adalah “Silent and Live Auction”. Acara ini berupa lelang barang-barang yang dibawa para delegasi dari negaranya masing-masing. berbagai jenis barang di lelang pada malam itu, dari mulai souvenir, buku, gelang hingga minuman-minuman. Nantinya hasil uang yang terkumpul dari acara ini akan dikelola oleh Development Aid Director (DAD).
5 Agustus 2014
Pagi hari pukul setengah 6 pagi, para delegasi sudah bersiap-siap untuk berangkat ke pantai Krakal di kawasan Wonosari untuk kegiatan Morning Beach. Tapi, karena terlalu pagi, tidak semua delegasi berangkat ke pantai. Ada beberapa yang kesiangan, namun ada juga yang memang sengaja untuk tidak berangkat ke pantai dan memilih tidur di hotel. Bagi mereka yang berangkat ke pantai, OC dan LC memberikan waktu lebih dari 3 jam untuk bermain atau berjemur di pantai. Bagi delegasi yang tidak mengikuti morning beach, tersedia lecture tentang Animal Welfare yang diberikan oleh Dr. Ian Dacre dari WSPA (World Society for Animals Protection) di Ballroom Edelweiss Hotel Sahid Rich Jogja.
Siang harinya, di Ballroom Edelweiss dilanjutkan dengan acara GA ke-5. Setelah GA, delegasi mendapatkan lecture tentang Animal Welfare yang diberikan langsung oleh drh. Wiwiek Bagja yang tidak lain adalah ketua dari PDHI. Beliau menyampaikan banyak sekali materi dan juga disertai dengan cerita kisah nyata tentang apa yang dilakukannya di Indonesia, seperti contohnya kasus topeng monyet di Jakarta. Tidak jarang ditengah lecture para delegasi memberi tepuk tangan mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh beliau. Para delegasi sangat kagum dengan gaya bu Wiwiek yang sangat enerjik dan berani dalam menegakkan Animal Welfare itu.
Setelah lecture, para delegasi diberikan free time sambil menunggu untuk acara berikutnya. Namun, tidak semua delegasi mendapat free time karena diadakannya Exchange Officer (EO) meeting. EO meeting ini dipandu langsung oleh Camille Poissionier sebagai Member Organization Director (MOD). Pada meeting ini, para EO dari masing-masing negara menyampaikan laporannya tentang kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan exchange students atau internships. Selain itu, pada EO meeting ini juga diumumkan 10 EO terbaik oleh Camille. EO dari Indonesia, Inanda Ayu Shabrina menempati urutan 9 EO terbaik dan untuk EO terbaik jatuh kepada Jungkim Min dari Korea Selatan. Min berhak mendapatkan hadiah scholarship untuk mengikuti SAVMA Symposium di Amerika 2014.
Acara terakhir malam ini adalah mengunjungi Candi Prambanan untuk menyaksikan Sendratari Ramayana. Pertunjukan yang mengisahkan tentang kisah Rama dan Sinta ini sangat menghibur para delegasi. Mereka menyukai nuansa kultural yang sangat kental pada pertunjukan ini. Setelah pertunjukan usai, delegasi langsung bergegas naik ke atas panggung untuk dapat berfoto bersama dengan para pemain pertunjukan.
Setelah serangkaian agenda pada GA yang cukup padat dan menguras otak, delegasi kembali ke hotel untuk bersiap diri pada acara “Disney and Hollywood Costum Party”. Pesta kali ini sangat seru! Para delegasi tampil all out dengan kostum yang sudah mereka siapkan jauh-jauh hari dari negaranya masing-masing. Ada yang menjadi iron man, mario bross, star wars, hingga robin hood. Dalam pesta ini, para delagasi berdansa dan menari bersama-sama hingga larut malam.
1 Agustus 2014
Pukul 6 pagi delegasi sudah berkumpul di lobby hotel untuk berangkat menuju Cisarua, Bogor tepatnya di Taman Safari Indonesia I untuk mengikuti beberapa agenda. Namun, hanya telat beberapa menit saja, pintu keluar tol Ciawi sudah ditutup karena sistem buka tutup akibat banyaknya kendaraan yang melalui jalur Cisarua-Ciawi. Lebih dari satu jam rombongan menunggu di dalam bus yang sama sekali tidak bergerak. Bosan menunggu, beberapa delegasi mencari udara di luar. Ada yang pergi ke toilet dadakan yang dibuat oleh warga karena tidak ada toilet umum di sekitar. Ada juga yang berfoto ria di pinggir jalan tol Jagorawi ini, menurut mereka kejadian ini unik, disaat macet total banyak masyarakat yang memilih duduk-duduk santai dan bermain di pinggiran jalan tol.
Sesampainya di Taman Safari, para peserta langsung disuguhkan oleh workshop yang diisi oleh salah satu staff dokter hewan di Taman Safari yaitu drh. Bongot mengenai usaha pelestarian Harimau Sumatera di Indonesia. Beliau menjelaskan beberapa metode yang digunakan dalam teknik konservasi ini, baik itu secara insitu maupun eksitu. Delegasi cukup antusias dalam workshop kali ini, terbukti dengan banyaknya yang mengajukan pertanyaan saat forum diskusi dibuka.
Setelah itu, delegasi diberi kesempatan untuk ikut tur keliling Taman Safari melihat koleksi satwa-satwa yang dimiliki oleh Taman Safari menggunakan bus. Para delegasi cukup kagum dengan banyaknya koleksi yang dimiliki dan juga penataan kandang yang sangat baik dengan konsep satwa dilepas liarkan di alamnya. Bagi beberapa delegasi, ini adalah untuk pertama kalinya mereka melihat binatang-binatang yang sangat terkenal di Indonesia, seperti Orang Utan, Kasuari, bahkan Harimau Sumatera.
Acara berikutnya adalah gathering bersama sambil menyantap makan malam yang dilanjutkan dengan GA di ballroom Taman Safari. GA ini bisa dikatakan adalah yang terlama karena memakan waktu hingga pukul 12 malam, namun karena GA adalah main agenda pada kongres ini, sehingga selelah apapun delegasi harus tetap memberikan energi dan pikirannya pada GA ini.
2 Agustus 2014
Sejak pagi, para delegasi sudah bergegas meninggalkan Taman Safari menuju Cimory untuk menjalani beberapa aktivitas. Sesampai di Cimory, delegasi disuguhkan dengan film mengenai company profile dari Cimory dan proses pengolahan produk-produk Cimory. Setelahnya, delegasi diarahkan menuju ke farm kecil di belakang rumah makan Cimory untuk belajar mengenai manajemen yang diterapkan oleh Cimory untuk menghasilkan susu yang berkualitas. Selain itu, delegasi juga diberi kesempatan untuk mencoba memerah susu dari puting sapi secara manual. Tidak sampai disitu, delegasi juga diajarkan cara membuat milk shake ala Cimory. Kali ini President IVSA Pim Polak harus beradu ketangkasan dalam membuat es krim dari susu sapi Fristian Holstein ini dengan Jimmy Bost dari UK dan Bit Na dari Korea Selatan. Setelah serangkaian kegiatan yang dilakukan di Cimory, delegasi diberikan kenang-kenangan berupa free produk susu khas Cimory.
Berangkat dari Cisarua, rombongan langsung menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta untuk menuju Yogyakarta. Karena jumlahnya yang banyak, rombongan dibagi menjadi tiga gelombang pemberangkatan menuju Yogyakarta. Mengingat pentingnya acara ini, pramugari di pesawatpun sampai memberikan pesan khusus yang ditujukan kepada para delegasi mengikuti acara kongres di Yogyakarta ini. Sesampainya di Yogyakarta, para delegasi menginap di hotel Sahid Rich Yogyakarta.
3 Agustus 2014
Awal pagi ini diawali dengan kegiatan optional visiting, terdapat empat kegiatan di tempat berbeda yang disediakan oleh OC dan LC dimana delegasi dipersilahkan untuk memilih salah satunya sesuai dengan interest masing-masing. Kegiatan yang ditawarkan adalah; Rafting di sungai Elo Magelang; Lava Tour di gunung Merapi; Cave Tubing di Goa Pindul; serta kunjungan ke Museum Vredeburg di kota Yogyakarta.
Siang hari setelah berbagai kegiatan yang dilalui oleh para delegasi, kali ini acara dilanjutkan di kampus FKH UGM. Jajaran dekanat dari FKH UGM menyambut kehadiran para delegasi dengan memberikan pidato sambutan, diantaranya yang hadir adalah Dekan FKH UGM Dr. Drh. Joko Prastowo, Wakil Dekan Prof. drh Siti Isrina Oktavia Salasia, Prof. drh Pudji Astuti, dan Dr. Drh Soedarmanto Indarjulianto, serta hadir juga Prof. drh. Aris Junaidi dan Dr. Drh. Prabowo Respatyo Caturroso. Dalam sambutannya, Dekan FKH UGM mengucapkan selamat datang kepada seluruh delegasi di kota Yogyakarta. Menurutnya, event seperti ini sangat bagus untuk menjalin hubungan antar sesama kolega mahasiswa kedokteran hewan seluruh dunia, dan beliau juga berpesan agar senantiasa menjaga hubungan antar delegasi setelah kongres ini usai.
Acara dilanjutkan dengan Faculty Tour, para delegasi dibagi menjadi beberapa kelompok untuk keliling melihat fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh kampus FKH UGM. Beberapa laboratorium seperti anatomi, biokimia, dan lainnya pun memberikan sedikit penjelasan mengenai bagaimana pembelajaran yang dilakukan di kampus. Beberapa delegasi cukup kagum dengan suasana kampus yang menurut mereka sangat sejuk dan nyaman untuk proses belajar ini.
Setelah Faculty Tour, delegasi bergegas menuju ruang auditorium FKH UGM untuk menjalani GA ke-4 ini. GA dilakukan hingga pukul 7 malam dan dilanjutkan dengan dinner bersama dan kembali ke hotel. Sesampainya di hotel, para delegasi menjalani acara International Stand. Acara ini adalah acara dimana setiap negara diberikan masing-masing stand dan disana mereka dipersilahkan untuk memberikan informasi sebanyak-banyaknya mengenai universitas atau sekoah veterinary di negara mereka. Berbagai macam cara mereka gunakan untuk memberikan informasi, seperti membagi-bagikan brosur, memutar video profil tentang kampus mereka hingga membagi-bagikan souvenir.
4 Agustus 2014
Pagi hari setelah breakfast langsung dilanjutkan dengan lecture mengenai “Poultry Disease” yang disampaikan oleh Prof. drh. Charles Rangga Tabbu. Pagi itu terasa spesial karena ternyata Prof. Charles hari itu sedang berulang tahun. OC dan LC membawakan kue ulang tahun dan menyanyikan lagu Happy Birthday yang diikuti oleh seluruh delegasi yang hadir. Lecture berikutnya disampaikan oleh Prof. Dr. Drh. Pudji Astuti mengenai Primata. Beliau memberikan banyak informasi mengenai primata khususnya yang berada di kawasan Asia Tenggara. Delegasi terlihat cukup antusias mengenai materi ini karena memang Indonesia dikenal dengan banyaknya Primata, dan sebuah kesempatan emas bagi mereka karena bertemu dengan salah satu pakar Primata di Indonesia.
Kenyang mendapatkan materi, para delegasi lalu diajak ke Luwes Batik Factory, yaitu suatu tempat pembuatan batik untuk mengikuti workshop tentang bagaimana caranya membuat batik dan juga berbelanja batik. Masing-masing delegasi diberikan selembar kain yang sudah diberikan gambar dasar beberapa motif batik, lalu diberi kesempatan untuk membatik sendiri sesuai dengan keahliannya. Kain yang sudah mereka batik sendiri itu langsung diwarnai dan dikeringkan lalu dibagikan ke masing-masing delegasi untuk menjadi kenang-kenangan.
Tidak hanya sampai disitu, setelah serangkaian kegiatan, ternyata hari itu masih ada acara yang cukup menguras tenaga, yaitu “Bule Advanture Race”. Permainan ini dilakukan di halaman kampus FKH UGM, terdiri dari 8 pos yang harus dilalui oleh para delegasi yang telah terbagi menjadi beberapa grup. Para delegasi beradu kemampuan dari mulai pelajaran seperti anatomi, parasit, membedah hingga adu ketangkasan dan kreativitas seperti menyanyi dengan mulut yang terisi penuh biskuit hingga lomba memasukkan bola dengan terong.
Setelah lelah bertanding, para delegasi langsung menuju tempat makan untuk menyantap makan malam dan setelah itu kembali ke hotel. Namun, sekembalinya ke hotel masih ada beberapa kegiatan lagi yang harus dijalani. Para delegasi diberikan workshop oleh EXCO dari IVSA. Ada beberapa grup diskusi yang dibuat, seperti Leadership, Fundraising, One Health, Animal Welfare, hingga bagaimana mengelola alumni yang berkesinambungan. Delegasi diberi kebebasan untuk memilih workshop mana yang mereka tertarik.
Acara terakhir pada malam itu adalah “Silent and Live Auction”. Acara ini berupa lelang barang-barang yang dibawa para delegasi dari negaranya masing-masing. berbagai jenis barang di lelang pada malam itu, dari mulai souvenir, buku, gelang hingga minuman-minuman. Nantinya hasil uang yang terkumpul dari acara ini akan dikelola oleh Development Aid Director (DAD).
5 Agustus 2014
Pagi hari pukul setengah 6 pagi, para delegasi sudah bersiap-siap untuk berangkat ke pantai Krakal di kawasan Wonosari untuk kegiatan Morning Beach. Tapi, karena terlalu pagi, tidak semua delegasi berangkat ke pantai. Ada beberapa yang kesiangan, namun ada juga yang memang sengaja untuk tidak berangkat ke pantai dan memilih tidur di hotel. Bagi mereka yang berangkat ke pantai, OC dan LC memberikan waktu lebih dari 3 jam untuk bermain atau berjemur di pantai. Bagi delegasi yang tidak mengikuti morning beach, tersedia lecture tentang Animal Welfare yang diberikan oleh Dr. Ian Dacre dari WSPA (World Society for Animals Protection) di Ballroom Edelweiss Hotel Sahid Rich Jogja.
Siang harinya, di Ballroom Edelweiss dilanjutkan dengan acara GA ke-5. Setelah GA, delegasi mendapatkan lecture tentang Animal Welfare yang diberikan langsung oleh drh. Wiwiek Bagja yang tidak lain adalah ketua dari PDHI. Beliau menyampaikan banyak sekali materi dan juga disertai dengan cerita kisah nyata tentang apa yang dilakukannya di Indonesia, seperti contohnya kasus topeng monyet di Jakarta. Tidak jarang ditengah lecture para delegasi memberi tepuk tangan mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh beliau. Para delegasi sangat kagum dengan gaya bu Wiwiek yang sangat enerjik dan berani dalam menegakkan Animal Welfare itu.
Setelah lecture, para delegasi diberikan free time sambil menunggu untuk acara berikutnya. Namun, tidak semua delegasi mendapat free time karena diadakannya Exchange Officer (EO) meeting. EO meeting ini dipandu langsung oleh Camille Poissionier sebagai Member Organization Director (MOD). Pada meeting ini, para EO dari masing-masing negara menyampaikan laporannya tentang kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan exchange students atau internships. Selain itu, pada EO meeting ini juga diumumkan 10 EO terbaik oleh Camille. EO dari Indonesia, Inanda Ayu Shabrina menempati urutan 9 EO terbaik dan untuk EO terbaik jatuh kepada Jungkim Min dari Korea Selatan. Min berhak mendapatkan hadiah scholarship untuk mengikuti SAVMA Symposium di Amerika 2014.
Acara terakhir malam ini adalah mengunjungi Candi Prambanan untuk menyaksikan Sendratari Ramayana. Pertunjukan yang mengisahkan tentang kisah Rama dan Sinta ini sangat menghibur para delegasi. Mereka menyukai nuansa kultural yang sangat kental pada pertunjukan ini. Setelah pertunjukan usai, delegasi langsung bergegas naik ke atas panggung untuk dapat berfoto bersama dengan para pemain pertunjukan.